Jika Anda suka melakukan perawatan manicure dan pedicure, sebaiknya kutikula kuku jangan dipotong. Bisa-bisa Anda justru terkena infeksi
Kutikula adalah lapisan tipis kulit mati tepat di pangkal kuku. Kutikula sering kali disalahsangkakan sebagai eponychium, yaitu lapisan kulit hidup, di bawah lapisan kutikula, yang ada di pangkal kuku dekat kulit. Berdua, lapisan kulit ini memiliki fungsi yang sama-sama tidak boleh diremehkan, yaitu membentuk segel pertahanan atau pelindung.
Akibat Merusak Kutikula
Kutikula merupakan bagian dari kulit yang menghalangi bakteri berbahaya masuk ke dalam matriks kuku (area yang memegang akar kuku). Oleh karena itu, disarankan agar tidak menggunting, memotong, merusak, merobek, mengikis, atau menghilangkan kutikula ketika sedang melakukan perawatan kuku tangan (manicure) atau kaki (pedicure).
Menurut salah satu terapis kecantikan, semakin sering Anda memotong kutikula, semakin besar pula kemungkinan munculnya celah yang dapat menjadi pintu masuk dan berkembangnya infeksi. Infeksi bakteri ini bahkan dapat menghambat pertumbuhan kuku. Salah satu infeksi yang disebabkan oleh kutikula yang dihilangkan atau didorong ketika manicure adalah paronikia.
Infeksi paronikia ini muncul dan berkembang di sepanjang tepi pangkal kuku. Jika tidak diobati, paronikia bisa bertambah parah. Gejala utama paronikia adalah daerah sekitar kuku menjadi nyeri, kemerahan, dan bengkak. Bahkan, bisa muncul lepuhan yang berisi nanah atau kuku berubah bentuk dan warna.
Selain itu, memotong kutikula juga dapat menyebabkan iritasi dan berbagai masalah kuku, seperti permukaan kuku yang bergelombang dan munculnya bintik-bintik atau garis-garis putih. Tentunya, hal tersebut membuat kuku menjadi tidak sedap di pandang. Dan orang yang mengalaminya pun akan merasa tidak nyaman.
Merawat Kutikula
Walaupun merupakan kulit mati, kutikula juga perlu dirawat dan dipelihara agar kesehatannya tetap terjaga, mengingat perannya sebagai dinding pertahanan kuku. Caranya:
- Jauhkan tangan, kuku, dan kutikula dari sabun yang dapat membuat kulit kering dan dari penghilang cat kuku yang mengandung aseton. Disarankan untuk menggunakan penghilang cacat kuku yang tidak mengandung aseton dan gunakan sarung tangan ketika mencuci pakaian atau piring.
- Jaga kelembapan kutikula dengan mengoleskan pelembap berbentuk salep, krim, atau petroleum jelly. Apa pun produk yang Anda pilih, pastikan untuk melembapkan tangan dan kutikula secara teratur.
- Jangan suka menggigit kuku. Selain karena mulut adalah daerah yang kotor, air liur bisa membuat kulit menjadi rusak, ujar salah satu instruktur klinis dermatologi.
- Sebelum melakukan perawatan manicure atau pedicure, beri tahu manicurist jika tidak ingin kutikula Anda dipotong. Atau beri tahu mereka jika Anda menginginkan agar kutikula didorong dengan lembut dan pelan.
- Jika kutikula Anda pecah-pecah dan terasa sakit, gunakan salep antibakteri topikal. Kutikula atau kuku yang retak atau pecah-pecah bisa saja mengakibatkan infeksi.
Menjaga kesehatan kutikula sama pentingnya dengan bagian tubuh lain. Jika kutikula Anda terasa sakit, nyeri, bengkak, atau bernanah, disarankan untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut dan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar